Langsung ke konten utama

Review Personal Taste

Saya merupakan salah satu perempuan diantara perempuan-perempuan di dunia yang menyukai drama korea. Drama Korea itu memang ngga ada matinya. Singkat, jelas, padat, ngga berbelit-belit .Perkenalan, masalah, ending. Ngga muter-muter ceritanya. Salah satu drama korea favorit saya adalah Personal Taste.


Detail:
* Judul: Personal Taste
* Genre: Romance, comedy
* Sutradara: Son Hyung Suk
* Pemeran: Lee Min Ho, Son Ye Jin, Kim Ji Suk, Wang Ji Hye, Ryu Seung Ryong

 Jeon Jin Ho (Lee Min Ho) adalah lelaki normal yang rela berpura-pura menjadi seorang gay hanya untuk dapat tinggal bersama dengan teman perempuannya,Park Kae In (Son Ye Jin) , dengan tujuan agar dapat tenang untuk menyelesaikan proyek arsitek nya. Jin Ho adalah orang yang disiplin ditambah dengan hobinya yang gemar menyetrika selain itu ia sangat gila dengan kerapihan, Jin Ho juga sangat mengerti perasaan wanita.

Bermula dari kisah Park Kae in sebagai wanita berumur 29 tahun yang tinggal sendiri di rumah yang besar. Rumah tersebut dirancang oleh ayahnya, yang merupakan arsitek terkenal. Dia pernah patah hati karena pacarnya menduakan dirinya. Bahkan temannya hampir memperkosanya ketika dia sedang berduka. Karena itu dia benci terhadap kaum pria. Tapi dia tetap ingin punya pacar yang bisa dia andalkan tapi tidak mendekatinya dengan maksud buruk.

Ini dia 2 bintang utamanya ♥
Lee Min Ho sebagai Jeon Jin Ho

















                                                                                                            Son Ye Jin sebagai Park Kae In 

















Drama korea ini terdiri dari 16 episode. Benar-benar drama pendek yang ngga bisa dilewatkan, ceritanya pun disajikan secara ringan, jadinya penonton pun dapat lebih menikmati drama ini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jobfair Bagi Orang Awam

Kamis, 27 Oktober 2011, 08.16 WIB Ini sudah hari keberapa semenjak saya selesai wisuda ya? Lupa. Sepertinya baru saja. Tapi berasa lama banget kenapa ya. Kemarin Rabu, 26 Oktober 2011, abis dari jobfair di daerah Semarang. Berhubung masih orang awam dalam dunia per-jobfair-an, masih belum ngerti apa-apa tentang jobfair. Jadi jobseeker benar-benar campuraduk rasanya. Kalo tau betapa susahnya cari kerja, pengennya kuliah lagi. Hahaha.   Search di internet saya nemu artikelnya  Komunitas Pecinta Damai Tentang tips mengikuti jobfair, saya baca sih kemarin saya baru ada di beberapa poin aja. Chekidot deh! Miliki strategi yang spesifik untuk memaksimalkan waktu Anda di acara tersebut. Jangan habiskan waktu Anda dengan perusahaan yang tidak menarik minat Anda. Lakukan registrasi sebelumnya untuk job fair itu, agar Anda bisa memperoleh list nama perusahaan yang ikut serta dalam pameran. Jangan menghilangkan list perusahaan hanya karena mereka merekrut bidang pekerjaan ...

Apakah ini Seimbang?

Terlahir di dunia, merasakan manis dan pahitnya kehidupan, adalah suatu jalan. Jalan menuju kedewasaan. Memulai perjalanan sebagai seseorang yang suci. Merangkak menjadi insan yang mulai mengerti kehidupan. Berdiri mengenal dunia, berjalan merasakan hidup,   dan berlari mengejar mimpi. Semua akan berakhir saat raga sudah tidak bisa merasakan nafas dunia. Dimulai dengan diperhatikan, kemudian memperhatikan, dan berhenti saat dilupakan. Saat berlari, rasa lelah yang menggelayut datang. Pernahkan berpikir untuk beristirahat sejenak dan memandang ke sekeliling? Hidup bukan hanya mengejar mimpi, hidup adalah berbagi. Apakah hidup hanya mengejar mimpi akan mendewasakan seseorang? Ada kalanya saat kita diperhatikan, memperhatikan, dan dilupakan. Ya, itulah hidup. Saat diperhatikan, pernahkah berpikir bahwa orang yang memperhatikan juga butuh diperhatikan? Realitanya, selalu tidak seimbang. Puncaknya adalah dilupakan. Dan setelah itu, hanya penyesalan yang...

aku, kamu, dia, kita, kalian, dan mereka

gambar diunduh dari internet aku dan kamu. berdua sudah berkomitmen bersama, memutuskan untuk bersama-sama sampai waktu yang ditunggu tiba. Entah kapan hari itu tiba, dan entah apakah kita bisa sampai ke saat-saat itu. Selalu berharap selalu bersama dan saling berbagi hati. kamu dan dia. saat dia hadir, kamu mengkhianati aku. Kamu berbagi hati dengannya. Bermain api di belakangku, tanpa pernah memperdulikan sedikitpun hatiku. Sakit dan kecewa, habis tak bersisa lagi hatiku untukmu. Hanya karena dia, kamu tega mempermainkan dan menyakitiku. Apapun alasannya, tetap saya tidak bisa terima. Karena kita sudah berkomitmen sebelumnya. kita dan kalian. saat kau aku minta memilih, ternyata kau lebih memilih mempertahankan hubungan kita daripada hubungan kalian. Tapi jujur dalam hati, aku masih merasa ngga nyaman sama hubungan kita yang sekarang setelah tau kalian bermain dibelakangku. mereka. orang-orang yang terlalu mencampuri urusan aku, kamu, dan dia. Sedikit heran bercampur geli sebe...