Langsung ke konten utama

Cicak Cicak di Dinding

Morniiing !! Baru bangun tidur ni saya, langsung posting kejadian yang saya liat barusan. Pas bangun ngliat cicak di tembok atas kamar lagi merayap-rayap,  saya liat ada cicak gedhe banget (menurut saya) sama ada cicak keciiill banget (menurut saya lagi), kayanya tu cicak kecil baru aja lahir deh, abisnya warnanya masih transparan gitu (geli ngeliatnya). Sebenarnya dari lubuk hati saya yang paling dalam, saya takut sama sekali sama yang namanya cicak. Biasanya kalo liat di tembok langsung saya usir, tapi tadi kayanya 'piling' saya mengatakan akan terjadi sesuatu diantara kedua cicak itu. Jadinya saya lietin sejenak sambil geli-geli gitu ngeliet cicaknya.

OK, lanjutin ceritanya, si cicak kecil merayap sambil terseok-seok (coba bayangin) menghampiri si cicak besar. Si cicak besar awalnya diem aja sambil terus menatap tajam si cicak kecil. Tiba-tiba si cicak kecil berhenti (capek mungkin), dan apa Anda tahu apa yang terjadi? Tiba-tiba si cicak besar merayap cepat menghampiri si cicak kecil. Awalnya saya mengira akan terjadi kisah mengharukan kaya di pelem-pelem (kejadian kalo 2 orang dipertemukan, trus langsung berpelukan menangis bahagia). Ups, ternyata itu hanya khayalan saya saja. Sesaat kemudian si cicak besar berhenti tepat di depan cicak kecil, membuka mulut dan lheeebbb si cicak kecil kepalanya udah pindah ke mulut cicak gedhe. Ngga ada 1 menit cicak kecil udah habis ditelen sama cicak gedhe. Benar-benar hukum rimba. Kasian banget sama cicak kecilnya. Langsung setelah saya selesai terpana sama apa yang saya liat, saya usir tu cicak gedhe dari kamar saya. 

Ya, mungkin sudah jadi jalannya si cicak kecil begitu. Siapa yang lebih kuat, dia yang menang. Tapi ternyata di dunia ini, manusia juga sering begitu. Bukan orang makan orang maksudnya, kalo yang begituan khan Sumantrong punya. Arahnya adalah ke orang-orang yang suka menjatuhkan temannya sendiri. Teman makan teman. Menghasut, memfitnah, mengambinghitamkan, dll. Itu sama aja kaya kejadian cicak tadi. Bedanya cicak ngga punya akal dan pikiran kaya manusia. Harusnya sebagai manusia, jangan mau disamakan kaya hewan. Tunjukan kalo sebagai manusia kita lebih berakal dari hewan. OK.

Jangan ada pertengkaran, jangan ada kekerasan, jangan ada kejahatan antar sesama.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jobfair Bagi Orang Awam

Kamis, 27 Oktober 2011, 08.16 WIB Ini sudah hari keberapa semenjak saya selesai wisuda ya? Lupa. Sepertinya baru saja. Tapi berasa lama banget kenapa ya. Kemarin Rabu, 26 Oktober 2011, abis dari jobfair di daerah Semarang. Berhubung masih orang awam dalam dunia per-jobfair-an, masih belum ngerti apa-apa tentang jobfair. Jadi jobseeker benar-benar campuraduk rasanya. Kalo tau betapa susahnya cari kerja, pengennya kuliah lagi. Hahaha.   Search di internet saya nemu artikelnya  Komunitas Pecinta Damai Tentang tips mengikuti jobfair, saya baca sih kemarin saya baru ada di beberapa poin aja. Chekidot deh! Miliki strategi yang spesifik untuk memaksimalkan waktu Anda di acara tersebut. Jangan habiskan waktu Anda dengan perusahaan yang tidak menarik minat Anda. Lakukan registrasi sebelumnya untuk job fair itu, agar Anda bisa memperoleh list nama perusahaan yang ikut serta dalam pameran. Jangan menghilangkan list perusahaan hanya karena mereka merekrut bidang pekerjaan ...

Apakah ini Seimbang?

Terlahir di dunia, merasakan manis dan pahitnya kehidupan, adalah suatu jalan. Jalan menuju kedewasaan. Memulai perjalanan sebagai seseorang yang suci. Merangkak menjadi insan yang mulai mengerti kehidupan. Berdiri mengenal dunia, berjalan merasakan hidup,   dan berlari mengejar mimpi. Semua akan berakhir saat raga sudah tidak bisa merasakan nafas dunia. Dimulai dengan diperhatikan, kemudian memperhatikan, dan berhenti saat dilupakan. Saat berlari, rasa lelah yang menggelayut datang. Pernahkan berpikir untuk beristirahat sejenak dan memandang ke sekeliling? Hidup bukan hanya mengejar mimpi, hidup adalah berbagi. Apakah hidup hanya mengejar mimpi akan mendewasakan seseorang? Ada kalanya saat kita diperhatikan, memperhatikan, dan dilupakan. Ya, itulah hidup. Saat diperhatikan, pernahkah berpikir bahwa orang yang memperhatikan juga butuh diperhatikan? Realitanya, selalu tidak seimbang. Puncaknya adalah dilupakan. Dan setelah itu, hanya penyesalan yang...

aku, kamu, dia, kita, kalian, dan mereka

gambar diunduh dari internet aku dan kamu. berdua sudah berkomitmen bersama, memutuskan untuk bersama-sama sampai waktu yang ditunggu tiba. Entah kapan hari itu tiba, dan entah apakah kita bisa sampai ke saat-saat itu. Selalu berharap selalu bersama dan saling berbagi hati. kamu dan dia. saat dia hadir, kamu mengkhianati aku. Kamu berbagi hati dengannya. Bermain api di belakangku, tanpa pernah memperdulikan sedikitpun hatiku. Sakit dan kecewa, habis tak bersisa lagi hatiku untukmu. Hanya karena dia, kamu tega mempermainkan dan menyakitiku. Apapun alasannya, tetap saya tidak bisa terima. Karena kita sudah berkomitmen sebelumnya. kita dan kalian. saat kau aku minta memilih, ternyata kau lebih memilih mempertahankan hubungan kita daripada hubungan kalian. Tapi jujur dalam hati, aku masih merasa ngga nyaman sama hubungan kita yang sekarang setelah tau kalian bermain dibelakangku. mereka. orang-orang yang terlalu mencampuri urusan aku, kamu, dan dia. Sedikit heran bercampur geli sebe...