Langsung ke konten utama

Sepatuku Sayang Kakiku Malang

Heiiii ! Mau curhat nih. It's about my new shoes. Kira-kira sebulan yang yang lalu, saya beli sepatu flat di distro terkenal di daerah Semarang (saya bilang terkenal soalnya sering masuk majalah). 30 menit, 1 jam, sampai 1,5 jam saya baru nemu sepatu yang cocok buat kaki saya. Awalnya pengen beli yang warna, tapi ujung-ujungnya jatuhnya ke warna item. Daridulu ngga pernah punya sepatu warna selain item sama putih -.-

Enggak tau kenapa, kalo pake sepatu item, jatuhnya di kaki itu pas, dicampur pake baju apa pun juga pas (itu saya).  Niatnya pertama masuk ini distro, mau cari sepatu yang bervariasi, yang ada kembangnya gedhe kek, pita-pita, warna-warni, tembelan, atau sejenisnya. Dan apa Anda tau pemirsa, saya menentukan pilihan ke sepatu flat hitam polos! Benar-benar ngga ada variasinya. Tapi mau gimana lagi, cocoknya ini kaki sama sepatu polos sih. Sepolos orangnya. Hehehe.

Lhah, dari sini timbul permasalahannya. Keesokan paginya saya pake langsung  tu sepatu ke kampus, maklum sepatu yang sebelumnya udah  tidak layak pakai. Kalau pun sepatu yang sebelumnya belum rusak, saya ngga bakal beli. Heheheh. Notabene sepatu flat yang saya beli seharga Rp. 200.000 itu waktu saya pake buat jalan rasanya sakit di tumit. 2 hari sakitnya semakin menjadi-jadi, akhirnya saya putuskan buat mlester si tumit, timbang lecetnya makin parah. Ternyata udah diplester nyeri dari lecetnya nembus! Sampe saya jalan terpincang-pincang sambil nahan rasa sakit. 2 minggu tetep nekat pake itu sepatu (terpaksa). setelah 2 minggu, kalo pake sepatu itu udah ngga sakit, ternyata tumit saya ngapal (kapalan) gara2 lecet kemaren. Jadi ada bekas-bekas hitam di tumit. Gimana cara ngilanginnya? Apa ada di antara pembaca yang tau? Share ke saya dong. Jadi ngga PD kalo jalan pake sandal jepit. Dan kalau pun memang begitu (sakit), buat antisipasi enaknya di apain ini sepatu?

Padahal awalnya, saya milih beli di distro karena mikir kualitasnya dan kenyamanan bersepatunya. Tapi ternyata sama aja kalo pake sepatu yang beli di pasar. Yang mungkin Rp. 35.000 aja dapet. Kalo yang harga 35.000 bikin lecet ya wajar aja, tapi khan sepatu yang saya beli udah hampir 5x harga pasar, masa masih lecet-lecet aja ni tumit? Ini sebenarnya kesalahan sepatunya apa salah yang punya tumit? Hahaha. Mau beli yang lebih dari harga segitu rasanya eman-eman (dompet mahasiswi).

Emang dasar ini kaki maunya di sandalain aja, jadi gitu deh kalo dipakein sepatu. Mau mahalnya kaya apa juga tetep aja judulnya lecet.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apakah ini Seimbang?

Terlahir di dunia, merasakan manis dan pahitnya kehidupan, adalah suatu jalan. Jalan menuju kedewasaan. Memulai perjalanan sebagai seseorang yang suci. Merangkak menjadi insan yang mulai mengerti kehidupan. Berdiri mengenal dunia, berjalan merasakan hidup,   dan berlari mengejar mimpi. Semua akan berakhir saat raga sudah tidak bisa merasakan nafas dunia. Dimulai dengan diperhatikan, kemudian memperhatikan, dan berhenti saat dilupakan. Saat berlari, rasa lelah yang menggelayut datang. Pernahkan berpikir untuk beristirahat sejenak dan memandang ke sekeliling? Hidup bukan hanya mengejar mimpi, hidup adalah berbagi. Apakah hidup hanya mengejar mimpi akan mendewasakan seseorang? Ada kalanya saat kita diperhatikan, memperhatikan, dan dilupakan. Ya, itulah hidup. Saat diperhatikan, pernahkah berpikir bahwa orang yang memperhatikan juga butuh diperhatikan? Realitanya, selalu tidak seimbang. Puncaknya adalah dilupakan. Dan setelah itu, hanya penyesalan yang...

Jobfair Bagi Orang Awam

Kamis, 27 Oktober 2011, 08.16 WIB Ini sudah hari keberapa semenjak saya selesai wisuda ya? Lupa. Sepertinya baru saja. Tapi berasa lama banget kenapa ya. Kemarin Rabu, 26 Oktober 2011, abis dari jobfair di daerah Semarang. Berhubung masih orang awam dalam dunia per-jobfair-an, masih belum ngerti apa-apa tentang jobfair. Jadi jobseeker benar-benar campuraduk rasanya. Kalo tau betapa susahnya cari kerja, pengennya kuliah lagi. Hahaha.   Search di internet saya nemu artikelnya  Komunitas Pecinta Damai Tentang tips mengikuti jobfair, saya baca sih kemarin saya baru ada di beberapa poin aja. Chekidot deh! Miliki strategi yang spesifik untuk memaksimalkan waktu Anda di acara tersebut. Jangan habiskan waktu Anda dengan perusahaan yang tidak menarik minat Anda. Lakukan registrasi sebelumnya untuk job fair itu, agar Anda bisa memperoleh list nama perusahaan yang ikut serta dalam pameran. Jangan menghilangkan list perusahaan hanya karena mereka merekrut bidang pekerjaan ...

Aku dan Kita

Taun berapa ini?Oh, masih taun 2012 ya. Hoaaahm, sepertinya sudah lamaaa, lamaaa sekali gak buka blog dan terlalu banyak hal yang terlewati disini. Begitu sibuknya saya berkutat dengan pencarian pekerjaan dan akhirnya setelah saya mendapatkannya, saya disibukkan dengan rutinitas pekerjaan sehari-hari. Ya, pekerjaan saya sebagai akunting di salah satu laboratorium klinik di dekat rumah memang kelihatan simple tapi memusingkan. Yaa ya yaaaa, setiap hari selalu berkutat dengan uang, dan itu bukan uang saya sendiri!Hahaha Okey, sepertinya saya mulai menikmati masa-masa saya terlepas sebagai pengangguran. Sudah tiga bulan terlewati dan it's a great moment. Moment dimana saya menemukan keluarga baru disini. Yang selalu menghibur saya setiap hari. Taraaaa..itulah keluarga baru saya. Benar-benar suatu keajaiban dan entah apa itu namanya bisa menemukan orang-orang yang sama anehnya seperti saya. Aneh bin ajaib. Ya seperti itulah deskripsi kami bertiga.. Anugerah karena se...