Langsung ke konten utama

Apakah ini Seimbang?

Terlahir di dunia, merasakan manis dan pahitnya kehidupan, adalah suatu jalan. Jalan menuju kedewasaan. Memulai perjalanan sebagai seseorang yang suci. Merangkak menjadi insan yang mulai mengerti kehidupan. Berdiri mengenal dunia, berjalan merasakan hidup,  dan berlari mengejar mimpi. Semua akan berakhir saat raga sudah tidak bisa merasakan nafas dunia.
Dimulai dengan diperhatikan, kemudian memperhatikan, dan berhenti saat dilupakan. Saat berlari, rasa lelah yang menggelayut datang. Pernahkan berpikir untuk beristirahat sejenak dan memandang ke sekeliling? Hidup bukan hanya mengejar mimpi, hidup adalah berbagi. Apakah hidup hanya mengejar mimpi akan mendewasakan seseorang?
Ada kalanya saat kita diperhatikan, memperhatikan, dan dilupakan. Ya, itulah hidup. Saat diperhatikan, pernahkah berpikir bahwa orang yang memperhatikan juga butuh diperhatikan? Realitanya, selalu tidak seimbang. Puncaknya adalah dilupakan. Dan setelah itu, hanya penyesalan yang datang. Apakah itu yang dikejar?
Saat beranjak dewasa, tuntutan hidup datang bertubi-tubi. Proses pendewasaan, begitu orang menyebutnya. Jangan pernah selalu berkaca pada diri sendiri, berkacalah pada orang lain. Intinya adalah memperhatikan. Hidup sebagai mahkluk sosial bukan hal yang mudah, tetapi juga tidak sulit asal tau cara menjalaninya.
Mengejar materi dan status, seakan-akan menjadi ajang untuk diperebutkan. Menjadi insan yang membanggakan dunia. Apakah itu yang disebut mimpi? Sebagian kecil orang menyebut itu sebagai hasrat. Hasrat menaikan derajat di mata insan yang lain. Semua disebut mimpi saat materi dan status diimbangi dengan kedewasaan berbagi, dan sekali lagi “memperhatikan”.
Berbagi bisa meninggikan derajat insan di mata insan yang lain, daripada materi dan status. Asal semua seimbang, semua akan membawa kebahagiaan. Materi dan status, kadang menjadikan seseorang diperhatikan, hanya sesaat, semu. Karena saat semua hilang, apa yang bisa dibanggakan. Berbagi, menjadikan seseorang diperhatikan, selamanya. Berbagi, juga membuat kita masih diperhatikan saat materi dan status lenyap. Hidup bukan cuman melihat ke atas, tetapi juga ke bawah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jobfair Bagi Orang Awam

Kamis, 27 Oktober 2011, 08.16 WIB Ini sudah hari keberapa semenjak saya selesai wisuda ya? Lupa. Sepertinya baru saja. Tapi berasa lama banget kenapa ya. Kemarin Rabu, 26 Oktober 2011, abis dari jobfair di daerah Semarang. Berhubung masih orang awam dalam dunia per-jobfair-an, masih belum ngerti apa-apa tentang jobfair. Jadi jobseeker benar-benar campuraduk rasanya. Kalo tau betapa susahnya cari kerja, pengennya kuliah lagi. Hahaha.   Search di internet saya nemu artikelnya  Komunitas Pecinta Damai Tentang tips mengikuti jobfair, saya baca sih kemarin saya baru ada di beberapa poin aja. Chekidot deh! Miliki strategi yang spesifik untuk memaksimalkan waktu Anda di acara tersebut. Jangan habiskan waktu Anda dengan perusahaan yang tidak menarik minat Anda. Lakukan registrasi sebelumnya untuk job fair itu, agar Anda bisa memperoleh list nama perusahaan yang ikut serta dalam pameran. Jangan menghilangkan list perusahaan hanya karena mereka merekrut bidang pekerjaan ...

Aku dan Kita

Taun berapa ini?Oh, masih taun 2012 ya. Hoaaahm, sepertinya sudah lamaaa, lamaaa sekali gak buka blog dan terlalu banyak hal yang terlewati disini. Begitu sibuknya saya berkutat dengan pencarian pekerjaan dan akhirnya setelah saya mendapatkannya, saya disibukkan dengan rutinitas pekerjaan sehari-hari. Ya, pekerjaan saya sebagai akunting di salah satu laboratorium klinik di dekat rumah memang kelihatan simple tapi memusingkan. Yaa ya yaaaa, setiap hari selalu berkutat dengan uang, dan itu bukan uang saya sendiri!Hahaha Okey, sepertinya saya mulai menikmati masa-masa saya terlepas sebagai pengangguran. Sudah tiga bulan terlewati dan it's a great moment. Moment dimana saya menemukan keluarga baru disini. Yang selalu menghibur saya setiap hari. Taraaaa..itulah keluarga baru saya. Benar-benar suatu keajaiban dan entah apa itu namanya bisa menemukan orang-orang yang sama anehnya seperti saya. Aneh bin ajaib. Ya seperti itulah deskripsi kami bertiga.. Anugerah karena se...