Gambar diunduh dari sini |
OK. Fine. Berhari-hari saya terlalu disibukan sama jadwal yang padat sampe lupa sama blog ini. Ceilehh, berasa artis cyiin. Tapi memang beberapa hari ini, saya terlalu sibuk, mulai dari syuting, pemotretan, ngepel, nyuci, nyapu, eh lho lho lho. Sibuk main kesana kemari. Sibuk cari kerja. Yahhhh, beginilah nasib pengangguran. Sudah ahh, ngga mau meratapi nasib jadi pengangguran. Mesti sabar aja, dan yang pasti usaha. Yakin kalo suatu saat entah kapan bakal nemuin kerjaan yang cocok. AMIN (nulis aminnya sampe di kepslok)
Pagi ini saya terdiam merenung menundukan kepala hening kemudian tertidur, ehh kebablasan, renungan saya apakah saya orang yang sadis? Sesadis lagunya mas afgan kyuut (baca: cute). Saya benar-benar merasa bersalah telah memberikan seseorang harapan. Tapi pada akhirnya saya meruntuhkan harapan orang itu. Ini salah saya atau dia yang terlalu salah mengartikan sikap saya. Kamu, ya kamu. Tetap saja kekeuh mau bersama saya. Saya sudah katakan berulang-ulang kali. Saya tidak bisa. Ada banyak alasan saya mengatakan seperti itu. Jahat. Itu kata-kata yang pantas buat saya mungkin dan lagu yang pas sekarang ini mungkin lagunya d'masiv yang judulnya apa salahku. Tapi ini menyangkut perasaan. Saya ngga mau salah dalam menjalin hubungan.
Maaf. Mungkin kata-kata itu masih belum cukup mengganti semuanya. Tapi sampai sekarang saya belum menemukan alasan buat menerima kamu. Bukan jual mahal atau pun gengsi. Tapi ini memang dari lubuk hati saya yang paling dalam. Saya ngga bisa menjalin hubungan dengan kamu. Saya hanya bisa mengartikan hubungan kita sebagai teman. Kenapa setiap saya menjalin hubungan pertemanan selalu terjebak dalam drama telenovela yang berurai airmata (berlebihan). Sekali lagi maaf telah membuat kamu menunggu selama bertahun-tahun (katamu).
Lupakan saya. Berkali-kali saya berkata seperti itu, dan semakin saya berkata seperti itu ke kamu, semakin kamu berusaha mendekati. Saya ngga mau membuat kamu kecewa lebih dalam. Tolong, lepaskan saya. Saya yakin kamu bisa mendapatkan perempuan yang lebih baik dari saya. Bila berat melupakan aku, pelan-pelan saja. Barusan saya nyanyi lagunya kotak lhoo.
Saya bukan gadis sempurna. Saya yakin kamu ngga bisa menerima saya sepenuhnya apabila nanti saya luluh dan bersedia menjalin hubungan dengan kamu. Saya sadar diri kok. Sebelum kita berdua benar-benar tersakiti, lebih baik saya mengakhiri perasaan ini.
Komentar
Posting Komentar