gambar diunduh dari internet |
Di dunia diciptakan dua jenis manusia. Laki-laki dan perempuan, atau orang sering menyebut cewek dan cowok, pria dan wanita, adam dan hawa, atau apalah itu. Keduanya diciptakan dengan derajat yang sama bukan? Tak ada yang harusnya lebih berkuasa ataupun menang sendiri.
Tetapi terkadang, sebagian kecil (karena memang populasi laki-laki di dunia banyak banget) laki-laki mengatasnamakan lelakinya untuk mempermainkan perempuan. Terdengar seperti memojokan laki-laki kah? Bukan bermaksud untuk memojokkan, hanya atas dasar hasil survey saja. Toh saya hanya menyebutkan sebagian kecil.
Tetapi terkadang, sebagian kecil (karena memang populasi laki-laki di dunia banyak banget) laki-laki mengatasnamakan lelakinya untuk mempermainkan perempuan. Terdengar seperti memojokan laki-laki kah? Bukan bermaksud untuk memojokkan, hanya atas dasar hasil survey saja. Toh saya hanya menyebutkan sebagian kecil.
Perselingkuhan, laki-laki, dan wanita. Ketiganya berhubungan sangat dekat dan sangat intim. Entah kenapa perselingkuhan selalu dihubungkan dengan laki-laki. Yang menarik adalah, motif perselingkuhan dari tiap-tiap pria berbeda, ada yang karena kebutuhan sexual nya tidak terpenuhi atau alasan yang lain.
Yang agak aneh adalah, mereka sebenernya tau kalo mereka bersalah terhadap perempuan (saya sebut perempuan karena itu tergantung konteks mereka masing-masing) mereka, perasaan bersalah itu ada, tapi dorongan untuk terus melakukan perselingkuhan lebih besar dan lebih dominan di bandingkan rasa bersalah mereka. Untuk masalah sexual, saya pun tidak bisa berkomentar apa-apa, karena itu tergantung individu masing-masing. Tapi, untuk alasan-alasan yang sepele seperti bosan atau merasa ngga nyaman dengan pasangannya, saya dengan tegas mengatakan kalau saya tidak setuju. Karena, sebelum mereka berkomitmen dengan pasangannya, mereka harus siap menerima kondisi seperti itu.
Yang saya sesalkan, kenapa setiap pertanyaan yang diajukan untuk pasangannya, kenapa kamu selingkuh? Jawabannya benar-benar tidak masuk akal. Semua terjadi begitu saja, dan karena mereka LELAKI. Hei, apa yang salah dengan lelaki dan perempuan?
Apakah perempuan selalu diperlakukan seperti itu oleh para lelaki? Itu terdengan tidak adil bukan.
Dan yang lebih membuat sakit lebih, setiap pasangan yang aslinya berniat serius dengan pasangannya, setelah terbongkar kasus perselingkuhannya, dengan mudah meminta maaf dan selalu berbicara tidak akan mengulanginya.
Satu kali, itu wajar. Tapi kalau berkali-kali dan selalu berujung maaf, apa itu namanya? Haruskah pihak perempuan selalu merasa tersakiti oleh pihak laki-laki atas nama dia lelaki?
Komentar
Posting Komentar